Jumat, 16 Oktober 2009

BATUK dan DEMAM

BATUK

Batuk adalah salah satu keluhan yang sering diungkapkan pasien kepada dokter. Batuk sebenarnya adalah suatu cara yang penting bagi tubuh kita untuk membersihkan tenggorokan dan saluran pernafasan kita. Tetapi batuk yang berlebihan dapat berarti bahwa kita mempunyai suatu gangguan atau penyakit. Batuk terjadi karena rangsangan tertentu, misalnya debu di reseptor batuk (hidung, saluran pernapasan, bahkan telinga). Kemudian reseptor akan mengalirkan lewat syaraf ke pusat batuk yang berada di otak. Di sini akan memberi sinyal kepada otot-otot tubuh untuk mengeluarkan benda asing tadi, hingga terjadilah batuk.

Batuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu batuk akut dan batuk kronis,keduanya dikelompokkan berdasarkan waktu. Batuk akut adalah batuk yang berlangsung kurang dari 14 hari, serta dalam 1 episode. Bila batuk sudah lebih dari 14 hari atau terjadi dalam 3 episode selama 3 bulan berturut-turut, disebut batuk kronis atau batuk kronis berulang.

Batuk kronis berulang yang sering menyerang anak-anak adalah karena asma, tuberkolosis (TB), dan pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari). Pertusis adalah batuk kronis yang disebabkan oleh kuman Bordetella pertussis. Pertussis dapat dicegah dengan imunisasi DPT.

Ada beberapa macam penyebab batuk :

v Alergi dan asthma

v Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut.

v Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitis kronik, ephysema

v Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip.

v Penyakit paru seperti bronkiektasis, tumor paru.

v Gastroesophageal reflux disease (GERD) ini artinya cairan lambung balik ke tenggorokan, orangnya suka bertahak asam atau pahit.

v Meroko

v Terpapar asap rokok (perokok pasif)

v Terpapar polutan udara

Beberapa obat batuk yang dapat dibeli tanpa resep dokter antara lain yang mengandung:

Ø Guaifenesin (Cohistan Expectorant, Probat, Bisolvon Extra, Actifed Expectorant, dll). Yang harus diingat adalah jika minum obat-obatan yang mengandung Guaifenesin adalah harus minum banyak air.

Dekongestan seperti pseudoephedrine (Actifed, Actifed Expectorant, Disudrin, Clarinase, Rhinos SR, Triaminic, dll). Obat-obatan yang mengandung pseudoephedrine ini dapat digunakan untuk menghentikan pilek encer (meler) dan postnasal drip. Tidak boleh digunakan jika ada penyakit darah tinggi atau untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun kecuali atas resep dokter anda.

DEMAM

Demam atau naiknya suhu tubuh anak harus diwaspadai. Apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas di rumah. Kandungan obat penurun panas adalah :

1. analgesik

Fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam golongan analgetik adalah aspirin, ibuprofen.

2. antipiretik

Fungsinya untuk menurunkan panas. Umumnya zat yang digunakan adalah Paracetamol. Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk menyediakan stesolid yang didalamnya terkandung diazepam sebagai zat anti kejang. Obat ini harus dibeli dengan

resep dokter karena dosisnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak.

Singkatnya, demam adalah efek dari beredarnya pirogen (zat penyebab demam) yang dilepas oleh leukosit dalam fungsinya sebagai anggota system pertahanan tubuh.

Saat dikonsumsi, obat analgesic ini bekerja di pusat pengatur suhu yang terletak pada batang otak. Selain itu mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan memicu produksi keringat sehingga semakin banyak panas yang dibuang. Selain bekerja pada susunan syaraf pusat, analgesic-antipiretik dapat mencegah pembentukan prostaglandin, yakni zat yang menimbulkan rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh.

Contoh obat-obat analgesik antipiretik yang beredar di Indonesia:

· Paracetamol atau Acetaminophen

Merupakan derivate pada aminophenol. Di Indonesia penggunaan paracetamol sebagai analgesic dan antipiretik telah menggantikan penggunaan salisilat. Sebagai analgesic, paracetamol sebaiknya tidak digunaka terlalu lama karena dapat menimbulkan Nefropati analgesic. Jika dosis terapi tidak memberi manfaat, biasanya dosis lebih besar tidak menolong. Dalam sediaannya sering dikombinasi dengan kofein yang berfungsi menningkatkan efektifitasnya tanpa perlu meningkatkan dosisnya.

· Ibuprofen

Ibuprofen merupakan derivate asam propionate yang diperkenalkan banyak Negara. Obat ini bersifat analgesik dengan gaya antiinflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin. Ibuprofen tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil dan menyusui.

· Asam Mefenamat

Asam Mefenamat digunakan sebagai analgesik. Asam Mefenamat sangat kuat terikat pada protein plasma, sehingga interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan. Efek samping terhadap saluran cerna sering timbul misalnya dispepsia dan gejala iritasi lain terhadap mukosa lambung.

· Ramadol

Ramadol adalah senyawa sintetik yang berefek seperti morfin. Ramadol digunakan untuk sakit nyeri menengah hingga parah. Sediaan ramadol pelepasan lambat digunakan untuk menangani nyeri menengah hingga parah yang memerlukan waktu yang lama.

· Benorylate

Benorylate adalah kombinasi dari paracetamol dan ester aspirin. Obat ini digunakan sebagai obat antiinflamasi dan antipiretik.

Obat lainnya adalah Fentanyl, Naproxen, Metamizol, Aspirin(Asetosal/Asam asetil salisilat), Dypirone/Methampiron, Floctafenine, Novaminsulfonicum, dan Sufentanil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar